Thursday, May 14, 2015

LILIN MENERANGI TAPI MELELEH ... (2)

Lilin menerangi tapi meleleh, menurutku bukan berkorban atau dikorbankan .... tapi bagaimana itu bisa bermaanfaat ....
Tapi kemudian muncul pertanyaan “Apakah jika hanya di biarkan berdiri tegak dengan bentuknya yang cantik, tidakkah manfaat itu kemudian tercapai karena lilin tersebut sebenarnya sudah memberi keindahan bagi pelihatnya”.
Hmmm … kalu seperti itu jangan membuat lilin untuk menerangi ... he he he he, buat patung lilin untuk dimuseumkan. Kemanfaatan bentuk yang indah itu hanya kemanfaatan sebatas mata yang melihat, atau panca indera yang bisa mendefinisi lilin tadi (sebatas pikiran) ... tapi kemanfaatan krn lelehnya lilin itu adalah kemanfaatan total bagi lilin itu sendiri. Nah jadi kita bisa memilih kan sekarang.. mau menjadi lilin yang bagaimana ….
yups ... memilih bagaimana bisa bermanfaat .... dan bukan tentang berkorban atau dikorbankan ... anggap saja meleleh nya kita seperti lilin itu adalah wujud pelepasan ...


Tuesday, May 12, 2015

KENAPA LILIN MENERANGI TAPI MELELEH ? (1)

Yups ... jawaban simple nya pasti “karena di bakar, bukan di rebus!!” .... he he he he.
Terus kalau ditanaya kenapa Lilin ini di bakar ? 
Tak selamanya lilin itu di rebus .... nyatanya hari ini di bakar, harganya cuma seribuuuuu wk wk wk ..
Maaf, sedikit intermezo saja. Tidak bermaksud lain untuk mencapai penilaian apapun juga. Tapi memang menarik membahas lilin yang bisa menerangi di kegelapan akan tetapi melihat kondisi lilin yang harus meleleh karenanya.
Subjektif lagi nanti pastinya, tapi tidak mengapalah, yang terpenting fair bagi kita untuk saling share ...
Ok!
Lilin meleleh setelah ia mampu menerangi ada yang mengibaratkan tentang bukti keikhlasan dan pengorbanan. 
Apakah seperti itu ?
meleleh itu nggak berkurang lho mas artinya .... cuma berubah bentuk .... tapi anehnya lilin itu berfungsi dengan baik kalu dah meleleh ...
Cuma terkesan “kasihan” karena berubah bentuk dari bentuk beraturan menjadi tak beraturan. Namun sebenarnya, beraturan dan tak beraturan itu di versi pikiran manusia. Manusia berpikir bahwa  bentuk lilin yang bagus /di atur bertujuan agar laku untuk dijual. Padahal kita tahu bahwa yang menjual dan yang membeli sama-sama manusianya!!!

Bagaimana kalu kita lihat dari sisi lebihnya, mungkin bukan di bentuk nya ... tapi di kemanfaatan dan materinya yang bisa menghantarkan panas dan cahaya meski lilin itu harus berubah bentuknya.